Dongkrak Pengembalian Bergulir dengan Arisan KSM

Muna, 19 Juli 2013

Oleh:
Tim Faskel 
Kabupaten Muna  
OSP 8 Provinsi Sulawesi Tenggara   
PNPM Mandiri Perkotaan
Dari sekian upaya Unit Pengelola Keuangan (UPK) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) untuk memulihkan Repayment Rate (RR), ternyata cara yang ampuh mendongkrak pengembalian dana bergulir adalah dengan membentuk arisan KSM. Begitulah salah satu trik yang dilakukan Kelurahan Watonea, Kecamatan Katobu, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kelurahan Watonea merupakan wilayah dengan populasi penduduk terpadat di Kecamatan Katobu. Sekira 60% dari jumlah total penduduknya mengandalkan penghidupan mereka di sektor non-formal, seperti menjadi tukang ojek, buruh bangunan, pedagang, dan industri kecil rumah tangga. Sedangkan kaum perempuannya, mayoritas “hanya” ibu rumah tangga.
Lewat kegiatan PNPM yang sifatnya Tridaya, sejumlah ibu rumah tangga membentuk kelompok-kelompok KSM yang mengakses kegiatan ekonomi bergulir sejak BLM I (tahun 2008) hingga kini. Namun, dalam perjalanannya kegiatan ekonomi bergulir Kelurahan Watonea sempat bermasalah, yakni selama 2 tahun tanpa ada perguliran. Hal tersebut menyebabkan RR-nya sangat, bahkan mencapai 0%.
Segala upaya sudah dilakukan BKM. Terutama dengan cara penagihan kepada anggota-anggota KSM penunggak. Bahkan Lurah Watonea memberi dukungan dengan memberlakukan sanksi dari pihak kelurahan, seperti tidak melayani pengambilan Beras Miskin (Raskin) dan pengurusan administrasi kelurahan bagi anggota KSM dana bergulir yang bermasalah. Dengan demikian, sebagian dana yang menunggak di masyarakat dikembalikan ke UPK memang berkat dukungan Lurah Watonea.

Arisan KSM tiap tanggal 20 setiap bulannya menjadi
pengalaman dan arahan dari


pertemuan rutin sekaligus menjadi ajang sharing
BKM dan pemerintah setempat

Akhirnya BKM Watonea Bersatu bersepakat dengan masyarakat untuk menghentikan perguliran sementara waktu, sampai selesai pengembalian dari KSM penunggak. “Alhamdulillah usaha yang dijalankan oleh UPK dan BKM dalam menghadapi anggota KSM menunggak mendapat jawaban, yakni penggembalian oleh KSM penunggak,” jelas UPK BKM Watonea Bersatu Mir’aj.
Menurutnya, sesuai kesepakatan, setelah kegiatan perguliran dilakukan kembali, BKM bersama UPK akan lebih selektif memverifikasi proposal KSM, bekerja sama dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah kelurahan. Jadi, verifikasi usulan dilakukan mulai dari RT, UPK, BKM sampai dengan lurah setempat. Peran RT/RW dan lurah dalam memverifikasi proposal KSM lebih ditekankan pada kelayakan pengajuan pinjaman, utamanya kemampuan mengembalikan pinjaman. Jangan sampai yang bersangkutan ada pinjaman di tempat lain yang tidak diketahui oleh UPK dan BKM. Apalagi jika pengajuan pinjaman di UPK digunakan untuk menutupi “boroknya” di tempat lain.
Adapun KSM yang lolos seleksi verifikasi awal adalah 5 KSM, yakni KSM Asoka, Tulip, Cempaka, Mawar dan Melati. Dengan jumlah anggota 5 orang tiap KSM nilai perguliran sebesar Rp23,5 juta. Pada tanggal 2 April 2013 perguliran kedua sebanyak 2 KSM sebesar Rp11,5 juta, yakni KSM Kencana dan KSM Pelangi.
Dan, belajar dari pengalaman sebelumnya, BKM sengaja mengadakan arisan KSM, yang dilaksanakan setiap tanggal 20 tiap bulannya. Arisan tersebut menjadi sarana pertemuan, curhat dan tukar pengalaman antarsesama KSM serta mendorong terjadinya peningkatan pinjaman dana jika usaha yang dikembangkan telah besar. Adapun setiap tanggal 20 tiap bulannya, selain menyetor angsuran dana bergulir, anggota KSM juga menyetor arisan berupa uang sebesar Rp10.000, dan arisan pecah belah (piring, gelas) sebesar Rp5.000. Tidak ada paksaan bahwa semua anggota KSM harus ikut arisan ini. Pun tidak ada sanksi bagi yang tidak mengikuti arisan. Namun, karena kesadaran dari semua anggota KSM sendirilah, sehingga mereka semua ikut dalam arisan ini. Mereka sadar, bukan rupiahnya yang dinilai, tapi kebersamaan yang utama.
Seperti dituturkan oleh Ketua KSM Asoka Salmia, setiap bulan pertemuan rutin KSM ini menjadi semangat baru bagi anggota KSM. Karena, sebelum diundi arisan, mereka terlebih dahulu diberikan wejangan dari lurah atau BKM tentang manfaat dari dana bergulir.


Salah satu usaha yang dilakoni KSM dampingan BKM Watonea bersatu
Untuk perguliran awal difasilitasi 5 KSM, sebagai motivasi awal agar ke depannya tidak terulang kembali penunggakan seperti 2 tahun lalu. Melihat sekilas ke Maret 2011 hingga Agustus 2012, RR kelurahan ini berada di posisi 0%. Kini, kondisi keuangan Kelurahan Watonea mencapai LAR 0.0%, PAR 0.0%, CCR 769,7%, ROI 14,0% dan RR 100%, dengan jumlah saldo pinjaman KSM sebesar Rp22.250.000. Dan, setiap bulannya keuangan tersebut dievaluasi oleh BKM Watonea Bersatu melalui rapat internal BKM dan arisan KSM.
Secara kontrol sosial, jika ada salah seorang anggota KSM yang tidak hadir saat arisan, biasanya orang tersebut akan menjadi bahan perhatian antaranggota KSM lain. Apakah yang bersangkutan berhalangan atau sengaja tidak hadir karena belum menyetor setoran dana bergulir. Jika yang bersangkutan ada indikasi sengaja tidak hadir karena ingin menunggak setoran dana bergulir maka UPK dan anggota KSM lain akan beramai-ramai mengunjunginya guna memastikan kondisinya, dan menagih setorannya.
Ada beberapa pertanyaan di masyarakat yang beredar selama ini. Salah satunya menanyakan apakah arisan ini cuma diikuti oleh anggota KSM, atau pihak di luar KSM boleh ikut arisan. Menjawab ini, Koordinator BKM Watonea Bersatu Ramadhan menjelaskan, untuk sementara arisan hanya diikuti oleh anggota KSM dana bergulir saja. Namun ke depannya BKM mewacanakan akan melibatkan KSM-KSM kegiatan infrastruktur dan sosial, menjadi arisan bersama KSM sebagai media pertemuan rutin BKM dan KSM tiap bulannya.
Pengembalian dana bergulir menjadi begitu penting, bahkan sebuah keharusan dalam PNPM Mandiri Perkotaan. Tujuannya adalah mengembangkan usaha kecil dan menengah dalam masyarakat sasaran, sehingga ke depannya akan tercipta peningkatan penghidupan yang signifikan. Besarnya animo masyarakat untuk menjadi peserta arisan ini dibuktikan dengan anggota KSM yang semakin berkembang di masyarakat, sehingga pada gilirannya akan merembes ke BKM atau kelurahan lain. [Sultra]
Informasi lebih lanjut silakan hubungi BKM Watonea Bersatu:
Kelurahan Watonea, Kecamatan Katobu
Kabupaten Muna, Sultra
Contact person:
  • Ramadhan, ST (Koordinator BKM) HP: 085241909519
Editor: Nina Firstavina
http://www.pnpm-perkotaan.org/bestpracticedetil.asp?mid=367&catid=1&

Comments

Popular posts from this blog

PRA MWT XXIII BKM ARTA KAWULA

GIAT DONOR DARAH

Musyawarah Warga Tahunan Tutup Buku Tahun 2022